Jumat, 25 Maret 2011

CYBER WAR

Perang masa depan ini sudah lama dimulai. Saat ini, para ahli memperingatkan bahwa Stuxnet merupakan pengujian senjata cyberwar pertama didunia.

91.160 komputer diseluruh dunia terinfeksi worm stuxnet pada bulan agustus 2010 lalu, demikian menurut analisis symantec. Worm ini sudah ditemukan oleh analisis virus Sergej Ulasen dari VirusBloAda. Menurut dinas intelejen, penyebar stuxnet ini adalah AS dan Israel. Misi mereka untuk melakukan sabotase terhadap program nuklir Iran. Tugasnya, menghancurkan sekitar 1000 centrifugal untuk pengayaan uranium di Iran sejak 2009 lalu.

100 miliar dollar AS kerugian yang ditimbulkan oleh serangan melalui internet, demikian menurut Eugene Kaspersky, pendiri perusahaan antivirus tersebut. "Saat ini perang dilakukan dengan komputer dan software, dulunya seperti panser dan pesawat tempur", jelas Christian Czosseck. Ia merupakan salah satu officer pada Cooperative Cyber Centre of Exellent di Tallinn. Pusat pertahanan NATO tersebut berdiri sejak 2008 di sebuah bukit di ibukota Estonia. Bukan kebetulan, pada tahun 2007, negara baltik tersebut menghadapi serangan internet pertama di seluruh negri. Instansi pemerintah dan perbankan di lumpuhkan. Saat, ini Estonia sedang mempertimbangkan agar para ahli informatika ikut wajib militer untuk pertahanan cyber.

4 celah keamanan dalam windows sudah cukup bagi stuxnet untuk menginfeksi ribuan komputer. Celah-celah sudah ditutup pertengahan Desember lalu, lebih 2 tahun setelah ditemukan infeksi pertama. "Stuxnet bekerja sempurna", jelas Bruce Dang, ahli malware di Microsoft. Menurut studi terkini dari University of Oxford dan London School of Economics, infrastruktur kritis, seperi jaringan listrik, bank dan lalu lintas, akan menjadi target utama di masa depan. Ahli cyberwar, Gaycken, menggambarkan sebuah skenario horor untuk kondisi tersebut. Sistem penanggulangan yang berjalan hanya dapat bertahan beberapa hari saja.

USD $300.000.000 Spionase internet besar-besaran, pada tahun 2007 dan 2008, hacker dikabarkan mencuri beberapa Terabyte data konstruksi pesawat tempur Stealth AS F-35 Lighting II.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

1 lagi mas lupa,
"virus wanita"
racun dunia :D