Selasa, 23 November 2010

SELAMAT TINGGAL GOOGLE.CN

Google meninggalkan China dengan kenangan pahit, sekaligus memberikan souvenir, yaitu hasil pencarian tanpa sensor. Google, mesin pencari terbesar di dunia itu, resmi mengucapkan selamat tinggal kepada China.

Google akhirnya juga memenuhi janjinya untuk menghapus sensor pencarian pada mesin pencarinya di China dan mengarahkan semua pengunjung Google.cn ke mesin pencari tanpa filter di Hongkong.

Namun, China sudah pasti tidak akan tinggal diam dengan tindakan Google tersebut dan menghalangi pengguna China untuk mengakses informasi yang tidak disensor melalui server Google di Hongkong. Kemungkinan juga, China akan mengambil kembali kendali atas alamat Internet Google yang sudah digunakan di Google selama 4 tahun.

Jika pemerintah China tidak memblokir informasi melalui mesin pencari Google, pencarian seperti peristiwa 4 Juni, dimana terjadi pembantaian Tiananmen 1989, akan menghasilkan 226 juta pencarian. Sebelumnya, pencarian seperti itu dan ribuan informasi lain seperti itu sudah dibatasi hasil pencariannya dan terdapat pemberitahuan kepada pengguna bahwa hasil pencarian disembunyikan karena aturan pemerintah Komunis China.

Google.cn
Kantor Google China di Tsinghua Science Park, Beijing

China, yang mengontrol domain tingkat atas .cn, cenderung menanggapi tindakan Google dengan cara mencabut nama domain Google.cn. Jika benar terjadi, tamat juga nasib mesin pencari Google di Hongkong, yaitu www.google.com.hk.

China memblokir Youtube pada musim semi yang lalu sebagai tanggapan terhadap video tindakan keras yang terjadi di Tibet. China juga memblokir layanan sosial populer, seperti Facebook dan Twitter.

Arahan ulang ke server Hongkong memaksa pemerintah China untuk bertindak, dan sepertinya tindakan yang akan diambil adalah dengan menghentikan Google. Google juga meluncurkan halaman pemantau sensor yang memungkinkan orang untuk melihat layanan Google yang diblokir pada saat domain .cn masih tersedia.


0 komentar:

Blog Archive

Blog Archive